Senin, 25 Juli 2011

Jika Kau Ingat Kenangan Kita

by Ayu UYe on Wednesday, May 25, 2011 at 8:14am

Kenangan bersamamu selalu kubawa pergi. Menapaki jejak-jejak langkahku yang sedetik ini masih tertata rapi di sudut-sudut rongga hatiku. Sesuatu yang tak kan pernah kulupa tatkala jemarimu menyapu air mataku di kala pilu melanda batinku seakan kutenggelam bersamanya, duka yang dalam hilang serasa tak membekas.

Tapi kepiluan yang paling mengiris hatiku ketika kejujuranmu berkata bahwa dia milikmu. Senyumku saat itu sangat kontras dengan hatiku yang bagai disayat sembilu, perihhhh…. Dan entah mengapa, aku hanya bisa lari dari hadapanmu menuju persembunyianku. Tangis ku tumpah sendiri, kau pun tak pernah tau.

Dulu saat tak ada orang yang mau mendengarmu, aku selalu setia mengulurkan tangan. Kau tau itu. Beban-beban yang berat kau simpan sendiri, kau percayakan padaku. Ketika ada kristal bening turun dari matamu, ingin kusentuh dengan jemariku, ingin kuhapus duka didalam dirimu, agar tak ada lagi kesedihan yang datang dalam dirimu. Tapi aku hanya bisa memandangmu dari sudut mataku, bahkan aku harus berpikir dua kali untuk melakukan itu.

Kini aku…kau…tak kan pernah tau apa yang terjadi di antara kita. Kita bersama memutuskan hal yang kita tau tak bisa membahagiakan kita. Aku terpaksa menerima cinta orang lain yang begitu baik terhadapku karena kupikir kau hanya menganggap aku tak lebih dari seorang adik. Walaupun aku begitu cemburu melihat kau berdua dengannya. Ingin kutampar wajah gadis yang telah merebut tempat candaku, tempat berbagiku.

Aku mencoba tak peduli padamu tapi kau marah, kau bilang aku berubah. Ya, ku akui itu. Tapi bolehkah aku bertanya, apakah kejujuranmu kala itu benar berasal dari relung hatimu??? Aku akan selalu menunggu jawaban itu, meskipun tak ada keberanian sedikitpun untuk bertanya padamu.

Satu tahun sudah tak ada yang mengisi kekosongan dihatiku, aku larut dalam sendiriku. Tirai di hatiku terdiam tak pernah tau siapa yang akan membukanya. Biarlah aku tersenyum menunggu kapan kita akan berjumpa atau tak pernah ada jua.

Esok jika kau ingat semua kenangan kita, tengoklah aku. Jika sedih menggelayuti dirimu, aku akan jadi embun penyejuk. Bercanda, bercerita, tertawa, marah seperti dulu tanpa ada orang lain yang mengusik kita. Ah, aku tak tau kapan waktu itu datang, esok atau lusa aku menunggu.

Aku tau kau orang yang penuh impian. Raih dan junjunglah karena senyum dan doaku selalu menyertaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar