Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada
soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk
signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V
sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power
dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas
diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter
akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada
posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan
memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket
20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good
jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun
menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan
keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan
keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal
tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti
kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga
hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus
sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan
berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas
tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas,
jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik,
jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan
berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik
(komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip :
resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan
yang baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda
penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian
power good berupa kerusakan kondensator
elektrolit/diode/transistor/resistor.
Troubleshooting Keyboard
Keyboard Beberapa model keyboard, yaitu :
• 83-Key PC Keyboard
• 84-Key AT Keyboard
• 84-Key Space-Saving Keyboard
• 101-Key Keyboard
• Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
• Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
• Kode karakter dari setiap karakter penutup kunci
• Kuncinya kode pembacaan
• Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
• tersumbat kotoran
• per atau plat saklarnya lemah
• jalurnya putus
• rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
• melepas penutup kunci
• membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
• memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
• menutup kembali penutup kunci seperti semula
Troubleshooting Keyboard Bag-2
• Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
• Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
• Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka
• Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan
sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
• Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
Kemungkinan Kerusakan :
• Keyboard tidak beroperasi penuh
• Beberapa kunci tidak berfungsi
• Kunci rusak atau tertekan
• Kerusakan interface keyboard
• Kerusakan konektor keyboard
• Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan troubleshooting :
1 s) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen
pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat
juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit istem rusak. Untuk
mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara
menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang
maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada
rangkaian interface di unit sistem.
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur
PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat
diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset
(SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk
itu ganti konektor keyboard.
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian
disambung.
Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA
plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada
software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci
keyboard.
b) Mouse
Ada beberapa kerusakan yang sering terjadi pada mouse yaitu :
1. Mouse tidak terdeteksi oleh PC
Masalah yang sering terjadi pada mouse adalah mouse tidak dikenal oleh
komputer. Pada saat proses booting, komputer memunculkan pesan bahwa
windows tidak mendeteksi adanya mouse yang terhubung dengan komputer.
Pesan kesalahan tersebut adalah seperti
Analisa pertama sehubungan dengan pesan tersebut adalah kabel mouse
tidak terhubung dengan baik. Untuk melakukan perbaikan prosedur yang
dilakukan:
Matikan komputer. Cek apakah kabel mouse telah terpasang dengan benar.
Jika perlu lepas dan pasangkan kembali mouse tersebut untuk meyakinkan
koneksinya. Pada saat melepas dan memasang mouse komputer dalam keadaan
mati agar tidak terjadi konsleting.
Setelah itu hidupkan kembali komputer. Apabila pesan kesalahan masih
muncul, lakukan analisa selanjutnya. Analisa kedua adalah kemungkinan
rusaknya driver yang menghubungkan sistem dengan mouse. Untuk itu perlu
melakukan pendeteksian ulang driver secara otomatis dengan windows
melalui device manager.
Langkah yang dilakukan :
Klik kanan My Computer pada desktop windows
Pilih properties>>Hardware>>Device Manager.
Klik mouse tersebut dengan menggunakan keyboard dengan bantuan tombol Tab.
Hapus drive mouse yang lama dengan menggunakan tombol Remove.
Setelah itu restart ulang komputer.
Jika sambungan dan driver mouse sudah benar tetapi ternyata mouse tidak
terdeteksi oleh windows, ada kemungkinan mouse rusak. Atau kemudian coba
dengan mouse yang lain, apakah terjadi hal yang sama. Apabila masih
tetap seperti itu, berarti port PS/2 nya yang rusak.
2. Pointer mouse yang sering meloncat-loncat
Masalah lain yang sering muncul adalah pointer mouse yang meloncatloncat
secara acak sehingga pemakai kesulitan untuk menggunakanmouse secara
tepat dan presisi. Pada kondisi ini, kemungkinan yang paling besar
disebabkan karena
kotornya komponen bola mouse. Karena komponen bola tersebut banyak bersentuhan dengan mouse pad yang tidak selalu bersih.
Langkah untuk mengatasinya adalah:
Buka penutup bola mouse di bagian bawah dengan memutarnya 900 derajat.
Keluarkan bolanya dan bersihkan dengan air hangat atau alcohol serta sikat dengan kuas, lalu keringkan.
Di bagian dalam mouse dapat diamati adanya tiga buah roda. Dua lebar dan
satu yang kecil. Kotoran yang menempel pada komponen tersebut perlu
dibersihkan. Demikian juga dengan kotoran yang menempel pada gerigi dan
bantalan bola. Lakukan pembersihan dengan hati-hati sehingga tidak
merusak komponen-komponen di dalamnya.
d) Monitor
Monitor merupakan komponen output yang digunakan untuk menampilkan teks
atau gambar ke layar sehingga dapat dinikmati oleh pemakai. Kerusakan
yang sering terjadi :
1. Monitor tidak mau menyala.
Pada saat proses booting komputer, tombol power yang terdapat pada
monitor sudah ditekan tetapi monitor tetap gelap dan tidak mau menyala.
Jika masalahnya monitor tidak menyala, maka prosedur yang dilakukan
adalah :
Pastikan bahwa tombol power dalam keadaan ON.
Jika lampu indikator tidak menyala, lihat kabel power baik pada monitor
maupun yang ke arah outlet listrik. Pastikan bahwa pemasangan sudah
benar.
Apabila tetap tidak menyala, gantilah dengan kabel power lain.
Jika lampu indikator pada monitor hidup dan berwarna orange atau
berkedip kedip, cek kabel video yang menghubungkan monitor dengan CPU
apakah sudah terpasang dengan baik dan benar. Pastikan sudah terpasang
dengan benar.
Apabila dengan pengecekan di atas masalah ini tetap tidak teratasi berarti ada problem pada sinyal video board adapter CRT.
2. Monitor menjadi gelap saat loading windows
Masalah lain yang bisa timbul adalah monitor menjadi gelap saat loading
windows. Kemungkinan besar disebabkan karena setup driver untuk monitor
tidak tepat. Yang sering terjadi adalah karena dalam keadaan ON screen
display setting, setting frekuensi terlalu tinggi.
Untuk mengatasinya :
Lakukan booting windows dalam keadaan safe mode dengan cara menekan F8 saat komputer loading windows.
Lakukan instalasi ulang driver VGA Card. Setelah itu pilih jenis monitor
yang cocok yang akan menentukan frekuensi maksimal yang akan
ditampilkan oleh windows.
3. Ukuran tampilan tidak sesuai dengan keinginan
Masalah lain yang bisa terjadi pada monitor adalah ukuran tampilan tidak
sesuai dengan keinginan. Terdapat font, ikon, menu dan semua tampilan
pada monitor yang terlalu besar atau malah terlalu kecil. Hal tersebut
di atas berhubungan dengan resolusi monitor yang mungkin terlalu tinggi
ataupun terlalu rendah sesuai dengan selera pengguna. Untuk mengubahnya,
bisa melalui display properties. Caranya adalah :
Lakukan klik kanan di sembarang tempat di desktop. Kemudian akan muncul beberapa menu dan pilihlah Properties.
Kemudian pilihlah tab Settings. Ubahlah resolusi sesuai dengan keinginan
dengan memperbesar ataupun memperkecil nilai yang ada di kotak Screen
Area, kemudian klik OK. Dalam mengeset resolusi, yang harus diperhatikan
adalah kompatibilitas resolusi yang didukung oleh VGA Card dan monitor
yang dimiliki. Pemilihan resolusi yang didukung oleh kartu VGA namun
tidak didukung oleh monitor yang dimiliki akan menyebabkan monitor tidak
menampilkan gambar dengan sempurna.
4. Tampilan pada monitor tampak buram.
Masalah lain adalah tampilan pada monitor tampak buram dan kontras warna
tidak bisa diatur secara maksimal. Hal itu cukup mengganggu meskipun
secara umum komputer bekerja dengan baik dan tidak banyak gangguan.
Permasalahan ini sering terjadi pada monitor yang berusia lebih dari
tiga tahun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena berhubungan
dengan komponen-komponen elektronika di dalam monitor maka akan lebih
baik jika harus berkonsultasi langsung dengan ahlinya. Untuk itu perlu
dilakukan analisa sebab musabab dari permasalahan tersebut.
Monitor dalam pemakaian lama akan mengalami pergeseran warna alami
menjadi kebiru-biruan, kemerahan, kekuning-kuningan, atau
kehijau-hijauan. Apabila pada setelan nomer muncul warna-warna tidak
alami kemungkinan besar sumber masalahnya adalah pada sirkuit driver
video yang berada di dalam monitor. Sirkuit driver ini memiliki tiga
jalur warna utama yaitu merah, biru, dan hijau. Untuk mengetesnya
lakukan dengan menggunakan osciloscope.
Gambar dilayar tampak kuyu dengan kontras warna yang tidak bias diatur
secara maksimal. Masalahnya disebabkan oleh fosfor pada tabung katoda,
yang berfungsi untuk memancarkan pendaran warna hasil tembakan sinar
elektron yang berenergi tinggi. Untuk mengatasinya hal tersebut dapat
dilakukan hanya dengan mengganti tabung katoda monitor.
Apabila warna monitor yang berganti sendiri ketika monitor dinyalakan
dalam jangka waktu lama, besar kemungkinan diakibatkan pada sirkuit
video amplifier. Untuk memperbaikinya harus membuka casing-nya, lalu
mengencangkan sambungan antara board video amplifier dengan board
raster.
5. Monitor seperti berkedip saat digunakan
Pada saat komputer sedang aktif digunakan, monitor sering berkedip.
Kemungkinan yang pertama adalah disebabkan karena frekuensi gambar pada
layar terlalu rendah. Hal tersebut bisa saja terjadi karena ada masalah
dengan setting refresh rate pada komputer. Refresh rate merupakan
kemampuan maksimal yang dilakukan monitor untuk menampilkan frame dalam
satu detik. Pengaturan refresh rate yang tepat akan memberikan
kenyamanan pada mata yang menggunakannya. Monitor yang memiliki refresh
rate kecil akan membuat monitor seperti bergerak dan tidak stabil.
Untuk mengatur refresh rate, gunakan menu Display Porperties seperti
pada gambar di atas. Pada tab Setting, klik button Advanced Monitor.
Pada tab tersebut akan ditampilkan pilihan refresh rate yang diinginkan.
Cobalah beberapa refresh rate tersebut untuk mendapatkan pilihan yang
terbaik bagi monitor.
6. Bercak kebiru-biruan pada sudut monitor.
Pada salah satu atau beberapa sudut monitor, muncul bercak tidak
berwarna atau warna kebiru-biruan yang cukup menganggu penampilan.
Masalah ini sering disebabkan karena adanya medan magnet yang dihasilkan
dari beberapa piranti elektronik tersebut.
Untuk menghilangkan cobalah untuk memakai fitur degaussing yang ada pada
menu kontrol monitor. Atau dengan menggunakan magnet yang didekatkan di
sudut-sudut monitor supaya warna kembali normal.
e) Printer
Printer merupakan komponen yang digunakan untuk mencetak keluaran dari
proses yang dilakukan komputer baik tulisan, gambar maupun grafik secara
langsung dengan menggunakan media kertas ataupun lainnya. Ada tiga
jenis printer yaitu printer dot matrik, Ink jet dan Laser jet.
Masalah yang sering terjadi pada printer :
1. Printer tidak dapat mencetak
Pada saat proses percetakan akan dilakukan, printer dalam keadaan ON,
dan kertas telah terpasang dengan baik tetapi printer tidak mau bergerak
dan proses percetakan dinyatakan gagal. Untuk mengatasinya prosedur
yang dilakukan :
Pengetesan printer dengan menggunakan print test page pada driver printer.
Untuk melakukan hal tersebut dapat melalui
Start>>Setting>>Printers. Kemudian klik kanan pada printer
yang digunakan lalu pilih Properties. Dalam tab General, klik tombol
Print Test Page.
Jika setelah tombol ditekan, printer bisa mencetak berarti tidak ada masalah pada printer.
Jika tidak, berarti ada masalah pada printernya atau pada koneksi port
printernya. Cobalah pada komputer lain, jika proses pencetakan berhasil
dilakukan berarti kerusakan bukan pada printernya tetapi pada port
printer tersebut.
Jika proses pencetakan gagal berarti ada masalah pada printernya. Untuk
mengatasinya coba cek kembali printer mulai dari cartridge sampai
koneksi kabel-kabelnya.
2. Masalah yang kedua adalah printer gagal menarik kertas.
Ketika mencetak menggunakan printer injek, printer tersebut tiba-tiba
mengalami gangguan yaitu tidak bisa menarik kertas sehingga proses
pencetakan gagal.
Permasalahan tersebut sering terjadi pada printer jenis injek. Umumnya
dikarenakan roda penggerak yang sudah mulai licin karena waktu pemakaian
yang sudah cukup lama. Bila demikian halnya, lakukan pengamplasan
sendiri dengan hati-hati pada bagian roda penariknya. Bersihkan juga
roda penggerak dari kotoran yang ada .
Kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah karena tinta yang hamper
habis. Terkadang bila tempat tinta sudah kosong, maka printer tidak akan
dapat mencetak dan jika diberikan perintah pencetakan akan terdengar
bunyi beep yang berulang-ulang.
3. Masalah yang ketiga kertas pada printer macet
Ketika sedang mencetak, kertas tersangkut di dalam printer. Hal itu
sering terjadi dan meskipun proses cetak berhasil, tetapi kertas hasil
cetakan menjadi kotor. Kertas macet pada printer yang biasa disebut
dengan paper jam dapat terjadi karena tumpukan kertas yang terlalu tebal
pada paper try printer. Atau jenis kertas yang mudah menempel satu
dengan lainnya. Dan juga bisa disebabkan karena toller pada printer yang
sudah aus.
Untuk mencegah terjadinya paper jam, dapat dilakukan dengan membatasi
tebal tumpukan kertas sesuai dengan kapasitas yang didukung oleh
printer. Sebelum dipasang pada paper try, ada baiknya kertas
dikibas-kibaskan terlebih dahulu agar kertas tidak saling menempel. Dan
hindarkan dari debu dan sering dibersihkan. Jika paper jam sudah terjadi
pada printer, maka yang harus dilakukan adalah menekan tuas yang
tersedia untuk menetralkan roller yang menjepit kertas, kemudian secara
perlahan tarik kertas yang menyangkut pada printer. Selanjutnya
kembalikan tuas tersebut ke posisi semula. Untuk menemukan tuas tersebut
lihatlah pada buku manual printer.
4. yang keempat adalah hasil pencetakan tidak bagus.Masalah
Masalah lain yang sering muncul adalah hasil pencetakan yang kurang
bagus atau terlihat putus-putus. Ini disebabkan antara lain karena
memang mungkin tinta sudah habis, ataupun cartridge-nya memang kotor.
Untuk memastikannya, lepas cartridge dengan hati-hati untuk mengecek
apakah tinta sudah habis atau belum. Setelah itu lakukan pembersihan
pada mat head nya dengan menggunakan cairan pembersih tinta. Caranya
dengan membasahi tisu pembersih dengan cairan pembersih tersebut, dan
letakkan mat head catridge pada tisu tersebut. Dalam melakukan hal
tersebut, dibutuhkan kehati-hatian yang sangat tinggi, karena jika tidak
akan bisa berakibat fatal yaitu rusaknya cartridge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar